Jumat, 16 Juli 2010

PANITIA HUT RI

PELE PANITIA HUT RI 65 TAHUN INI MEMANG SUNGGUH LUAR BIASA. ITU TUH.... PASAR MALANYA BRO BIKIN BEDA...??!!! CHEK...CHEKK... CHEKK... SIAPA DULU KETUA DAN PENGURUSNYA?! KHAN BEGITU BRO. HEE..HE....HEE.

Rabu, 14 Juli 2010

BURUH PLYWOOD FACTORY ASIKI MOGOK KERJA
Asiki, 5 Juli 2010. Dengan suara yang lantang semua karyawan/ti pabrik Plywood di Asiki meneriakkan agar General Manager Produki Mr. Han Chun segera angkat kaki dari Asiki; “pulang, pulang, pulang….pulangkan dia”
Masa berkumpul di depan pintu pabrik (foto-Juven)Hal ini dipicu oleh kebijakkan yang dikeluarkan GM Produksi yang sudah satu (1) tahun berada di Asiki itu yang sangat merugikan karyawan. Setelah ditelusuri oleh tim dari Media Info FSPSI ternyata kasus pemogokkan kerja buruh KORINDO di Asiki berawal dari masalah mesin produksi bagian dryer pada autofeeder yang tersangkut bahan plywood setengah jadi tengah malam (Pkl. 11.00/01/06/10). Atas dasar itu Mr. Han Chun (General Manager Produksi) Mengumumpulkan mandor dan pengawas di bagian Dryer dan memberitahukan jika terjadi lagi bahan yang tersangkut pada mesin dryer maka karyawan yang bekerja pada mesin autofeeder harus membuat surat pernyataan. Pada hari Sabtu 3 Juli 2010 3 orang pekerja dipaksa oleh Mr. Choi (Kabag Dryer) untuk membuat surat pernyataan.
Mesin autofeeder dan Dryer (foto-Juven) Hari Senin, 5 Juli 2010 operator autofeeder tidak mau bekerja karena takut bahan tersangkut dan harus membuat surat pernyataan. Wendi dan Nabot pengurus SPSI mendatangi Manager di Kantornya dan menyarankan agar instruksi surat pernyataan tersebut harus dicabut karena tidak mendasar dan itu bukan human error tapi murni karena kondisi fisik mesin yang posisinya sudah tidak rata dan menyebabkan fooring serta carbon pada mesin Dryer tidak dapat menarik bahan setengah jadi dengan sempurna. Sangat disayangkan usulan dua anggota SPSI itu diabaikan dan seketika itu pula pekerja mulai dari bagian dryer berkumpul dan bergerak menuju pintu masuk pabrik sambil meneriakkan “pulangkan Manager…., Pulangkan Manager…..Pulangkan dia”.
Aktivitas produksi berhenti total (foto-Juven)Ketika Serikat Pekerja mengkroscek ke beberapa karyawan ternyata permasalahan Dryer hanyalah puncak dari gunung es kesalahan Mr. Han Chun tersebut baik sebagai GM maupun sebagai TKA (Tenaga Kerja Asing) yang telah melanggar beberapa aturan dan norma yang berlaku di NKRI pada bulan Februai-Mei 2009 adalah:
1. Mr. Han Chun menginstruksikan pekerja masuk jam 05.00 tanpa koordiasi dengan bagian umum personalia
2. Karyawan yang tidak masuk kerja dipanggil langsung olehnya untuk dibina tidak melalui bagian personalia
3. Penistaan Agama dengan statement: “agama Khatolik, Islam dan Protestan tidak baik”
Agar emosi masa tidak dilampiaskan dengan cara yang anarkis maka ketua SPSI (Oral Bruner Leleng) menenangkan mereka yang secara spontan dari semua bagian berkumpul dan meninggalkan mesin-mesin kerjanya. Meski sudah ditenangkan dengan penjelasan persuasif yang dilakukan oleh Ketua SPSI namun karyawan tetap berteriak denga suara semakin nyaring “pulangkan Manager…., Pulangkan Manager…..Pulangkan dia”.
Dalam situasi yang hampir lepas kendali itu, SPSI bergerak cepat untuk mengumpulkan mereka di ruangan makan pabrik serta mendengar aspirasinya. Aspirasi karyawan tersebut selanjutnya disampaikan oleh SPSI dengan surat bernomor 077/PUK-FSPSI/KG-ASK/SP/VII/2010 tentang tuntutan karyawan Plywood Asiki; mereka menyampaikan 10 tuntutan yang terdiri dari:

1. Pulangkan Manager Produksi (Mr. Han Chun)
Aslasan:
Ø Instruksi kerja tanpa tujuan yang jelas
Ø Pengambilan kebijakan yang sangat merugikan pekerja
Ø Tidak bekerjasama dan menghargai pimpinan lapangan: kepala shift, pengawas dan mandor.
Ø Memberikan sangsi yang tidak sesuai dengan aturan PKB
Ø Menerima karyawan secara sembunyi-sembunyi
2. Tenaga Kerja Asing (TKA) yang bekerja di Pabrik Asiki harus tenaga skill dan bisa berbahasa Indonesia
3. Tenaga kerja untuk di pabrik plywood harus segera ditambah karena jumlahnya sekarang tidak sesui dengan kebutuhan pekerjaan dibagian masing-masingnya.
4.
Penyampaian asipirasi pimpinan areal (foto-Juven)Lampu tidak boleh dipadamkan pada hari Minggu dan hari libur lainnya
5. Segera alirkan air bersih ke setiap barak
6. Semua mandor dan pengawas gajinya harus All in
7. Pimpinan areal (mandor, pengawas, kepala shift) harus diberi tanggung jawab penuh untuk menangani pekerjaan di bagiannya masing-masing
8. Tenaga Kerja Asing tidak boleh mengatur/menegur secara langsung karyawan Indonesia karena sudah ada mandor/pengawas.
9. Segera perbaiki fasilitas penunjang produksi dan alat keselamatan kerja
10. Kembalikan jam kerja staf perkantoran 10 jam setiap hari.
Selama tuntutan kami tersebut di atas belum dipenuhi oleh Management Koorindo maka:
1. Semua Pekerja di Asiki belum bisa bekerja seperti semula
2. Jika dalam waktu 2x24 jam belum dipenuhi maka seluruh karyawan Korindo yang ada di Kabupaten Boven Digoel akan melakukan aksi secara besar-besaran di depan kantor Umum Asiki secara serempak.

Menyikapi hal tersebut Management Korindo berkordinasi dengan SPSI bersama beberapa utusan karyawan dan mendengar akar permasalahannya. Managemen Korindo berusaha menjelaskan dan mengharapkan agar GM Produksi Mr. Han Chun tetap diberi kesempatan terakhir untuk memperbaiki kepemimpinannya. Tapi sayang sekali karyawan sudah membulatkan tekad untuk memulangkan GM Produksi yang dinilai merugikan baik karyawan maupun perusahaan.
Agar kosentrasi masa tetap berada di depan pintu pabrik SPSI berinisiatif membagikan aqua gelas kepada karyawan yang terlihat sangat marah terhadap GM Produksi. Sampai berita ini diturunkan belum ada solusi bersama yang disepakati oleh kedua belah pihak. Atas kejadian ini semua kegiatan produksi dihentikan kecuali bagian-bagian vital yang menguasi hidup orang banyak seperti: Balai Pengobatan, Elektrik, Boiller dan Logistik.TSLC.


Perwakilan Karyawan Menyerahkan persoalan ke SPSI (foto-Juven)
DRAMA MOGOK BURUH KORINDO BERAKHIR

Perwakilan Managemen menanggapi tuntutan karyawan
(foto-Juven)Asiki, 6/7/10-Media Info. Karyawan/ti Korindo yang bekerja di Asiki berteriak hura ketika ketua SPSI Oral Bruner Leleng membacakan surat jawaban Management Korindo atas 10 tuntutan karyawan yang pada intinya menolak tuntutan utama yaitu pulangkan GM Produksi Mr. Han Chun. Untuk menjelaskan maksud dan aturan yang benar berkaitan dengan pemberhentian Pekerja Korindo, Manager Personalia (Rony Makal,S.H) berusaha menenjelaskan dengan saksama tentang prosedur mogok dan terutama alasan tuntutan karyawan yang harus memulangkan Mr. Han Chun. Untuk sekian kalinya suara koor buruh shift A dan B yang sudah menyatu di depan Dep. Kehutanan Asiki berteriak “pulang…pulang… pulang… pulangkan dia”.
Karyawan Korindo semakin tegang setelah mendapatkan penjelasan managemen Korindo melalui Bpk. Rony Makal. Untuk mengantisipasi hal tersebut SPSI mengatur karyawan agar tetap tenang dan biarkan masalah ini ditangani oleh SPSI dan beberapa pimpinan areal yang terlibat langsung dalam negosiasi penyelesain masalah bersama Direktru Utama Korindo Papua Mr. Jin Young San di ruangan kerjanya. Hasil meeting pertama Pkl. 10.30 Direktur tetap mempertahankan Mr. Han Chun dengan dalil agar management bisa mempersiapkan penggantinya dan selama waktu tersebut sang GM Produksi itu harus memperbaiki kepemipinannya.
Menanggapi solusi Direktur, Oral Bruner Leleng dengan tegas tetap pada pendiriannya agar Mr. Han Chun segera dipulangkan. SPSI tidak akan bertanggung jawab jika ada kejadian yang membahayakan keselamatan jima GM Produksi itu jika dia tetap disini. Ketua SPSI menambahkan jika Management Korindo belum memenuhi tuntutan SPSI untuk memulangkan Mr. Han Chun maka kegitan produksi belum bisa berjalan.
Karena mengalami deathlock pertemuan dilanjutkan di ruangan Mr. Song Jaewook (GM Umum-Personalia) dalam pertemuan yang semakin alot tersebut serta dihadiri oleh Bpk. Bambang dan Hamid sebagai perwakilan belum juga bisa mencapai kesepakatan. Pkl. 13.15 Direktur bergabung lagi dan menyampaikan, “yah… sudah Mr. Han Chun dipulangkan.” Mendengar pernyataan Direktur, pengurus SPSI dan yang lainnya senyum sumringah.
Pkl. 14.00 Surat Keputusan Management Korindo dikeluarkan dan memenuhi tuntutan karyawan. Dengan tepukkan tangan yang meriah karyawan Korindo berjingkrak-jingkrak kesenangan ketika Oral Bruner Leleng membacakan surat keputusan pemulangan Mr. Han Chun. Dengan tegas juga Ketua SPSI mengumumkan, “kita sebagai karyawan harus komitmen dengan tuntutan kita bahwa jika Mr. Han Chun disetujui pulang maka produksi berjalan dengan normal. Untuk itu dengan resmi selaku Ketua SPSI saya memberitahukan bahwa sebentar malam produksi harus berjalan dengan normal.
Seiring dengan kepulangan karyawan/ti ke rumahnya masing-masing maka drama mogok buruh Korindopun berakhir. Namun kisah itu masih tetap membekas di hati sekitar 1.200 karyawan Korindo di Plywood Factory Asiki yang kini sedang menyembuhkan luka-luka batinnya dengan kepemimpinan baru siapapun yang menjadi GM Produksi yang menggantikan Mr. Han Chun.TSLC.

[New comment] Wisdom for the Journey

nagarajan v commented: "Really worth reading to motivate inner self confidence at times of depression" ...