Minggu, 24 November 2013

[New comment] Wisdom for the Journey

nagarajan v commented: "Really worth reading to motivate inner self confidence at times of depression"

Jumat, 22 November 2013

Info Partai Gerindra

Info Partai Gerindra

Link to Partai gerindra

Ekonomi Indonesia Kuat, TIdak Perlu Ada TKI

Posted: 17 Nov 2013 12:26 PM PST

Fenomena TKI di luar negeri sesungguhnya merupakan potret pembangunan yang tidak merata di Indonesia. Ketidakmampuan pemerintah untuk menyediakan lapangan pekerjaan yang memadai, berakibat banyak...

Rabu, 23 Oktober 2013

Info Partai Gerindra

Info Partai Gerindra

Link to Partai gerindra

Perang Kemerdekaan Jilid Kedua

Posted: 23 Oct 2013 02:33 AM PDT

Pemilu 2014 yang tinggal beberapa bulan lagi merupakan Perang Kemerdekaan Jilid Kedua. Oleh karena itu seluruh kader Gerindra harus militan dan kuat serta bekerja keras untuk mewujudkan Indonesia...

Rabu, 09 Oktober 2013

Info Partai Gerindra

Info Partai Gerindra

Link to Partai gerindra

Gerindra Siap Pasang Badan Dukung KPK

Posted: 09 Oct 2013 01:47 PM PDT

Sekretaris Jenderal Partai Gerindra, Ahmad Muzani mengungkapkan Partai Gerindra siap untuk pasang badan mendukung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) untuk membongkar praktik-praktik korupsi di...

Selasa, 08 Oktober 2013

Info Partai Gerindra

Info Partai Gerindra

Link to Partai gerindra

Semangat Prabowo Dalam Mewujudkan Ekonomi Kerakyatan

Posted: 08 Oct 2013 07:22 AM PDT

Ekonomi kerakyatan sering dimaknai sebagai sistem ekonomi yang menekankan pada keadilan dalam penguasaan sumberdaya ekonomi, proses produksi dan konsumsi. Dalam ekonomi kerakyatan ini kemakmuran...

Tabloid Gema Indonesia Raya Edisi 28

Posted: 07 Oct 2013 10:10 AM PDT

Prabowo: Pangan Adalah Masalah Hidup-Mati Suatu Bangsa

Posted: 16 Sep 2013 10:34 AM PDT

“Bapak saya itu memang dari dulu adalah penganut ekonomi kerakyatan” begitu sebut Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto dalam wawancara eksklusif dengan tabloid “The...

Prabowo Subianto: Gajah Mada Abad ke-21? Akankah Sejarah Berulang?

Posted: 08 Sep 2013 10:28 AM PDT

Ada fakta menarik mengenai hubungan antara Gajah Mada di zaman Majapahit dengan Prabowo Subianto, Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra. Setelah penulis amati Prabowo Subianto memiliki banyak kesamaan...

Gerindra Jadilah Pejuang

Posted: 07 Oct 2013 11:38 PM PDT

Politik Bukan Sebagai Politikus JAMBI – Seorang Caleg Gerindra diharapkan tidak menjadi politikus akan tetapi harus mampu menjadi seorang kader pejuang politik yang akan memperjuangkan...

Minggu, 06 Oktober 2013

Info Partai Gerindra

Info Partai Gerindra

Link to Partai gerindra

Ayah Wilfrida Soik Meninggal Dunia

Posted: 05 Oct 2013 11:49 AM PDT

Jakarta – Tenaga kerja wanita (TKW) asal Nusa Tenggara Timur (NTT) yang dituntut hukuman mati di Malaysia, Wilfrida Soik kini tengah berduka. Pasalnya, ayahanda Wilfrida, Rikardus Mau meninggal...

Gerindra: Hakim MK Jangan Lagi Orang Parpol!

Posted: 04 Oct 2013 11:44 AM PDT

Jakarta, GATRAnews -Wakil Ketua Umum Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Fadli Zon mengingatkan agar hakim Mahkamah Konstitusi (MK) jangan lagi diisi oleh sosok yang berasal dari partai politi...

Gerindra: Rakyat Harus Terus Mendukung dan Menjaga TNI

Posted: 04 Oct 2013 11:40 AM PDT

RMOL. Berdasarkan analisa Global Fire Power (GFP) dengan tajuk Countries Ranked by Military Strength, militer Indonesia menduduki peringkat 15 dunia dan sudah sanggup melawan invasi negara lain....

Gerindra: Semua Hakim MK Sebaiknya Mundur Sebelum Akil ‘Bernyanyi’

Posted: 04 Oct 2013 11:32 AM PDT

Jakarta - Wajah MK telah tercoreng akibat ulah Ketuanya, Akil Mochtar, yang diduga menerima suap. Gerindra mendesak semua Hakim MK yang terlibat untuk mundur demi perbaikan lembaga yang sebelumnya...

Gerindra Curiga Kerja Sama KPU dengan Lamsaneg

Posted: 04 Oct 2013 11:26 AM PDT

TRIBUNNEWS.COM,JAKARTA–Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah menandatangani kerjasama (MoU) dengan Lembaga Sandi negara (Lemsaneg) terkait pengamanan data Pemilu. Wakil Ketua DPP Partai Gerindra...

Selasa, 01 Oktober 2013

Prabowo Utus Pengacara Top Malaysia untuk Wilfrida Soik

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto | Kompas.com/SABRINA ASRIL

JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto telah bertemu dengan tenaga kerja Indonesia (TKI) asal Atambua, Wilfrida Soik, yang terancam hukuman mati di Malaysia.

Untuk membantu Wilfrida, Prabowo mengutus seorang pengacara top Malaysia bernama Tan Sri Mohammad Shafee. "Wilfrida mengatakan butuh bantuan. Akhirnya, saya minta tolong lawyer terkemuka di sana bernama Tan Sri Mohammad Shafee," ujar Prabowo dalam jumpa pers di Bandara Halim Perdana Kusuma, Sabtu (28/9/2013).

Prabowo menuturkan, biaya jasa pengacara itu sepenuhnya akan menjadi tanggungannya. Ia mengaku biaya yang dibutuhkan tidak banyak karena Shafee adalah temannya sejak dulu di Malaysia.

Saat berkunjung ke Malaysia, Prabowo menuturkan, dia sempat mengontak pejabat Indonesia setempat. Namun, tidak mendapatkan respons. Akhirnya, mantan Komandan Jenderal Komando Pasukan Khusus (Kopassus) itu menghubungi sendiri teman-temannya di Malaysia.

Pada saat bertemu dengan Wilfrida, Prabowo mengatakan, Wilfrida adalah korban dari kasus penjualan manusia. Wilfrida berasal dari sebuah daerah miskin di Atambua. Ia kemudian diberikan sebuah paspor dengan data yang sudah dimanipulasi untuk bekerja di Malaysia.

"Saya ketemu dia itu orangnya sangat sederhana, kebingungan, dan ketakutan. Dia sangat butuh bantuan dan saya kira pemerintah juga akan turun tangan menolong anak ini," ujar Prabowo.

Prabowo membantah aksinya terjun langsung menolong Wilfrida ini terkait dengan muatan politik. "Upaya membantu Wilfrida harus dengan upaya tulus untuk membantu," ucap Prabowo.

Wilfrida Soik, TKI di Malaysia, terancam hukuman mati karena membunuh majikannya. Namun, menurut Migrant Care, perhimpunan buruh migran yang menaruh perhatian terhadap kasus Wilfrida, wanita asal NTT tersebut tidak sengaja melakukan pembunuhan karena membela diri.

Menurut data yang dihimpun lembaga itu, Wilfrida kerap dimarahi dan dipukuli oleh majikannya, Yeap Seok Pen (60). Tidak tahan dengan perlakuan majikannya tersebut, pada 7 Desember 2010, Wilfrida melakukan pembelaan diri. Dia melawan dan mendorong majikannya hingga terjatuh dan akhirnya meninggal dunia.

Wilfrida terancam hukuman mati atas dakwaan pembunuhan dan melanggar Pasal 302 Penal Code (Kanun Keseksaan) Malaysia. Hukuman tersebut akan diterimanya pada 30 September mendatang.

Sebelumnya, Wilfrida telah menjalani beberapa kali persidangan di Mahkamah Tinggi Kota Bahru. KBRI juga telah menunjuk pengacara dari kantor Raftfizi & Rao untuk membela Wilfrida.

Warga Atambua Nyalakan 1.000 Lilin untuk Wilfrida

Oleh Didimus Payung Dore
Posted: 30/09/2013 14:11
[VIDEO] Warga Atambua Nyalakan 1.000 Lilin untuk Wilfrida
(Liputan6 TV)
Liputan6.com, Jakarta : Warga di Atambua, Nusa Tenggara Timur (NTT), menyalakan 1.000 lilin untuk mendoakan keselamatan Wilfrida Soik, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati di Malaysia. 1.000 lilin dinyalakan di lapangan umum Atambua, NTT, Minggu malam 29 September untuk Wilfrida.
Doa dari umat lintas agama dipanjatkan bagi keselamatan gadis 17 tahun itu yang kini sedang berhadapan dengan hukum di Malaysia.
Riwayat hidup Wilfrida yang bekerja sebagai TKI sejak 2010, juga dibacakan. Remaja belia itu menjadi korban perdagangan manusia, karena masih di bawah umur, saat direkrut secara ilegal ke Malaysia, bahkan tanpa seizin orang tuanya.
Kemiskinan yang mendera keluarganya di Desa Faturika, Belu, NTT, menggerakkan Wilfrida Soik untuk meringankan beban keluarga. Hidup dalam kemiskinan, bahkan tidak jarang keluarga sederhana ini, makan tanpa lauk pauk.
Keinginan Wilfrida untuk mengubah nasib keluarga ternyata berujung mimpi buruk. Ia terancam hukuman mati di pengadilan Kota Bahru, Kelantan, Malaysia. Bekerja sebagai pengurus lansia, Wilfrida kerap mengalami kekerasan dan tekanan, hingga akhirnya didakwa membunuh sang majikan.
Setiap malam, di tengah kegelapan dan tanpa listrik, keluarga mendoakan keselamatan Wilfrida. Sabtu lalu, kedua orangtua Wilfrida, Rikhardus Mau dan Maria Kolo, berangkat menuju Malaysia, untuk mendukung putri mereka.
Tidak hanya di Tanah Air, kasus Wilfrida juga disoroti media Malaysia, sejak politisi Partai Gerindra Prabowo Subianto turun tangan. Pengacara kondang Malaysia Tan Sri Mohammad Shafee pun direkrutnya untuk menjauhkan Wilfrida dari hukuman mati. (Mvi/Sss)

Kami masyarakat NTT yang ada di Distrik Jair Kab. Boven Digoel Prop. Papua juga ikut mendoakan agar saudari kami Wilfrida dibebaskan.

Minggu, 22 September 2013

Info Partai Gerindra

Info Partai Gerindra

Link to Partai gerindra

Pentingnya Inklusi Ekonomi Pancasila dan Produktivitas Berkelanjutan Dalam Sistem Pendidikan Nasional

Posted: 22 Sep 2013 10:44 AM PDT

Jakarta, (22/9/2013). Pukul 10:00 Prof.Ir. Suhardi menyampaikan kuliah umum dalam acara penyambutan mahasiswa baru di STKIP Kusuma Bangsa dengan tema "Wajah Pendidikan Indonesia". Dalam kesempatan...

Kamis, 19 September 2013

Keluarga TKW terharu Prabowo Subianto bantu Walfrida Soik

Reporter : Muhammad Hasits
Selasa, 17 September 2013 10:18:04
Keluarga TKW terharu Prabowo Subianto bantu Walfrida Soik

Prabowo Bertemu Wilfrida di Penjara Malaysia. ©handout/gerindra

Keluarga Walfrida Soik (17) asal Belu, Nusa Tenggara Timur mengapresiasi upaya Prabowo Subianto yang langsung ke Malaysia. Walfrida adalah TKW yang diancam hukuman mati karena dituduh membunuh majikannya.

"Keluarga sangat kaget dan terharu. Bahkan ada yang meneteskan air mata ketika mendengar kabar bahwa mantan Danjen Kopasus itu berupaya membantu. Beliau mencarikan solusi untuk meringankan hukuman atau bahkan membebaskan Walfrida dari Pengadilan Mahkamah Tinggi, Kota Bahru, Kelantan, Kuala Lumpur, Malaysia," kata Magdalena Tiwu Samara, koordinator Perkumpulan Organisasi Perempuan Peduli Walfrida Soik di Atambua, Ibu Kota Kabupaten Belu, seperti dilansir dari Antara, Selasa (17/9).

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Belu itu mengatakan, mengenai reaksi keluarga Walfrida tersebut sekembalinya menyampaikan perkembangan penanganan kasus anak di bawah umur tersebut kepada orang tua korban. Walfrida menjadi TKI di Malaysia sejak usia 14 tahun dan kini orang tuanya di Belu tengah sakit berat.

Seperti diketahui, Prabowo yang pernah bertugas di wilayah NTT pada Jumat (13/9) sore terbang ke Malaysia untuk bisa menyelamatkan TKW asal Belu, Walfrida Soik. Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Prabowo Subianto menyiapkan pengacara untuk membantu menyelamatkan Walfrida Soik, pekerja rumah tangga yang terancam hukuman mati. Prabowo pada Sabtu (14/9) menjenguknya di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia.

"Pak Prabowo di dalam (tahanan) bersama para lawyer` bertemu Walfrida selama dua jam. Kami yang lain dari Indonesia tidak boleh masuk," kata Sudaryono, sekretaris pribadi Prabowo yang juga merupakan Wasekjen Partai Gerindra dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Minggu.

Saat menjenguk Walfrida, Prabowo didampingi oleh pakar hukum terkemuka di Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee Abudullah, dan Ms Tanya, lawyer wanita yang juga asisten Tan Sri.

Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam di dalam tahanan tersebut, Prabowo bersama para pengacara melakukan investigasi dan koordinasi, guna melakukan pembinaan terhadap Walfrida. Walfrida terancam hukuman mati karena dituduh membunuh majikan perempuannya, Yeap Seok Pen di Malaysia.

Sudaryono menjelaskan, Prabowo telah menunjuk Ms Tanya, lawyer wanita dari Malaysia untuk mendampingi Wilfrida selama menjalani sidang. "Pak Prabowo juga akan melobi pemerintah Malaysia, agar gadis masih ABG tersebut bisa diselamatkan dari jerat hukuman mati," katanya.

Menurut Magdalena Tiwu Samara, kasus Walfrida yang dituduh membunuh majikannya itu, memang sudah berjalan lama, namun sejauh ini tidak ada pembelaan atau kuasa hukum untuknya. Karena itu keluarga yang tinggal di pedalaman perbatasan Indonesia-Timor Leste itu terus berdoa dan berharap masih ada jalan keluar dari berbagai pihak termasuk Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Malaysia, guna mengubah tuntutan pembunuhan berencana dengan ancaman hukuman gantung sampai mati menjadi pembunuhan biasa dengan ancaman hukuman penjara," katanya.

'Pemerintah tak serius bantu TKI yang diancam hukuman mati'


Reporter : Didi Syafirdi
Rabu, 18 September 2013 23:27:00 hashim djojohadikusumo. ©2012 Merdeka.com/handout/kapanlagi.com
0


Anggota Dewan Pembina Partai Gerindra Hashim Djojohadikusumo mengkritik pemerintah karena tak sigap memberi bantuan hukum terhadap Wilfrida Soik, Tenaga Kerja Indonesia (TKI) yang terancam hukuman mati. Wilfrida dituduh membunuh majikan perempuannya, Yeap Seok Pen.

"Kedatangan Prabowo Subianto untuk membantu Wilfrida karena sampai saat ini belum mendapatkan upaya hukum maksimal. Bahkan, pemerintah Indonesia juga tak terlihat membantu Wilfrida dengan serius," kata Hashim, Rabu (18/9).

Menurut Hashim, Wilfrida adalah korban perdagangan manusia, karena masuk ke Negeri Jiran dengan paspor palsu ketika berusia 17 tahun. Menurutnya, masalah-masalah kemanusiaan, perdagangan manusia dan perbudakan modern serta berbagai permasalahan sosial di sekitarnya sudah lama menjadi perhatian Partai Gerindra.

"Kepedulian terhadap masalah kemanusiaan serta upaya melawan perdagangan manusia merupakan salah satu masalah yang memperoleh perhatian bagi Prabowo," katanya.

Hashim mengatakan, Prabowo terlibat dalam masalah TKI sudah sejak tahun 2011 saat mendampingi pemulangan 300 TKI dari Jordania. Menurutnya, berbagai kegiatan melawan perdagangan manusia dan pendampingan mengatasi masalah hukum sudah lama menjadi aktivitas keluarga Djojohadikusumo.

"Gerindra adalah satu-satunya partai yang memberi perhatian khusus mengenai upaya melawan perdagangan manusia dan membangun kesadaran publik," tutur kepala pengawas Kebun Binatang Ragunan itu.

Jika ada anggapan langkah Prabowo merupakan aksi politik, menurutnya, itu sama sekali tidak mendasar. Untuk itu, Hashim mengimbau kepada semua pihak untuk selalu waspada dan tidak menjadikan masalah kemanusiaan menjadi obyek politik belaka.

"Sudah saatnya bangsa ini ketika menghadapi berbagai persoalan besar menyangkut masalah kemanusiaan harus saling mendukung. Ini masalah siapa yang harus dibantu bukan siapa yang memberikan bantuan, yang penting demi menjaga harkat bangsa Indonesia," tandasnya

Senin, 16 September 2013

Dua Jam Bertemu Wilfrida, Prabowo Sediakan Pengacara

Oleh Riski Adam
Posted: 15/09/2013 09:19
Dua Jam Bertemu Wilfrida, Prabowo Sediakan Pengacara
Prabowo (Liputan6.com/Abdul Aziz Prastowo)
Liputan6.com, Jakarta : Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto, menjenguk Wilfrida Soik, TKI asal Belu NTT yang terancam hukuman mati di Malaysia dengan didampingi pakar hukum terkemuka di Malaysia, Tan Sri Mohammad Shafee Abdullah, dan asistennya, Ms Tanya.
Wilfrida Soik, gadis belia yang dituduh membunuh majikan perempuannya itu, kini ditahan di penjara Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Dalam pertemuan yang berlangsung selama dua jam di dalam tahanan tersebut, Sabtu 14 September, Prabowo bersama para pengacara melakukan investigasi dan koordinasi.
"Pak Prabowo di dalam (tahanan) bersama para lawyer bertemu Wilfrida selama dua jam. Kami yang lain tidak boleh masuk," kata Sudaryono, seketaris pribadi Prabowo yang juga merupakan Wasekjen Partai Gerindra dalam keterangan kepada Liputan6.com, Jakarta, Minggu (15/9/2013).
Sudaryono menjelaskan, Prabowo telah menunjuk Tanya, untuk mendampingi Wilfrida selama menjalani sidang. "Pak Prabowo juga akan melobi pemerintah Malaysia, agar gadis tersebut bisa diselamatkan dari jerat hukuman mati," ungkapnya.
Sebelumnya Tan Sri Mohammad Shafee berjanji akan menyelidiki secara tuntas kasus Wilfrida, dan Tan Sri yakin masih ada waktu untuk bisa menyelamatkan Wilfrida.
Kasus Wilfrida ini sebetulnya sudah cukup lama, namun hingga saat ini belum ada tindakan dari pemerintah Indonesia untuk melakukan pembelaan hukum. Bahkan, menurut Tan Sri, hingga saat ini belum ada dari pihak kedutaan Indonesia yang menengok Wilfrida.
"Usai bertemu dengan Wifrida, Pak Prabowo kembali terbang ke Kuala Lumpur dan bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Ahmad Zahid Hamidi," tuturnya.
Seperti diketahui, begitu mendapat masukan dari teman-temannya, dan keluhan dari warga NTT, Prabowo terbang ke Malaysia untuk coba menyelamatkan Wilfrida.
Prabowo tergerak membela Wilfrida, selain karena merasa iba terhadap nasib anak di bawah umur itu, juga lantaran memiliki hubungan baik dengan PM Malaysia Datuk Seri Najib Tun Razak. (Yus)

PRABOWO BERJUANG MEMBEBASKAN WILFRIDA SOIK TKW ASAL NTT DARI HUKUMAN MATI

Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra, Prabowo Subianto terbang ke Malaysia untuk menyelamatkan Wilfrida Soik, pekerja rumah tangga (PRT) migran asal Belu, NTT yang terancam hukuman mati karena dituduh melakukan tindak pembunuhan terhadap majikan perempuannya, Yeap Seok Pen.
Prabowo menggunakan pesawat pribadi milik adiknya, Hashim Djoyohadikusumo, dan tiba di di Subang Air Port, Kuala Lumpur, sekitar pukul 14.00 waktu Indonesia.
"Prabowo disambut Jasbir Chal, seorang pengusaha Malaysia yang juga sahabatnya sejak kecil," kata Wakil Sekjen Partai Gerindra, yang juga Seketaris Pribadi Prabowo,  Sudaryono dalam rilis yang diterima Tribunnews.com, Jumat (13/9/2013).
Sudaryono menjelaskan, Jumat malam, Prabowo akan mengadakan pertemuan dengan Tan Sri Muhammad Shafee, tangan kanan Perdana Menteri Malaysia, Najib bin Tun Haji Abdul Razak (Najib Razak).
"Prabowo tergerak menolong PRT tersebut, karena banyak kalangan pembesar di Malaysia merupakan kawan kecil Prabowo," kata Sudaryono.
Prabowo bersekolah SD di Victoria School di Kuala Lumpur, saat mengikuti ayahnya, Sumitro Djoyohadikusumo di Malaysia.Tak hanya itu, Prabowo juga memiliki hubungan yang sangat baik dengan PM. Malaysia, Nazib Rajak, karena ayah Nazib, PM ke-2 Malaysia, Tun Abdul Razak bin Hussein Al Haj adalah kawan karib ayah PRabowo, Sumitro Djoyohadikusumo.
Sudaryono berharap, dengan hubungan yang baik tersebut, mudah-mudahan Probowo bisa menolong Wilfrida.
"Dalam hal menyelamatkan TKI, upaya yang dilakukan Prabowo bukan hanya kali ini saja, bulan Januari 2012, Prabowo yang juga berhasil memulangkan 300 TKW yang keleleran tidak terurus di KBRI Yordania, " kata Sudaryono.


Pemerintah Malaysia memfasilitasi Prabowo Subianto untuk bertemu dengan Wilfrida Soik di Penjara Pengkalan Chepa.Pemerintah Malaysia memfasilitasi Prabowo Subianto untuk bertemu dengan Wilfrida Soik di Penjara Pengkalan Chepa.

Bertemu dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia, Dato' Seri Dr. Ahmad Zahid Hamidi (berkemeja biru). Kepada beliau Prabowo Subianto menyampaikan, bangsa Indonesia mengharapkan keadilan atas kasus yang menimpa Wilfrida dan warga Indonesia lainnya yang saat ini sedang menghuni penjara Malaysia.




[KUPANG] Wilfrida Soik Mau, gadis kelahiran Kolo Ulun, Kabupaten Belu, Nusa Tenggara Timur (NTT), 8 Juni 1989, saat ini  terancam hukuman mati di Kota Bharu, Kelantan, Malaysia. Ia dituduh melakukan tindak pidana pembunuhan terhadap majikan yang dijaganya, seorang perempuan tua Yeap Seok Pen (60), 7 Desember 2010 lalu. Wilfrida ditangkap polisi Daerah Pasir Mas di sekitar kampung  Chabang Empat, Tok Uban, Kelantan dan diproses hukum.

 Senator asal NTT Sarah Lery Moeik yang dihubungi SP, Jumat (14/1) pagi di Jakarta mengatakan, Pemerintah   Provinsi (Pemprov) NTT dan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Belu harus proaktif menghubungi Kedutaan Besar RI di Malaysia  dan memberikan dukungan menyangkut data  Wilfrida Soik Mau yang sebenarnya. 

Sebab, dari investigasi yang dilakukannya, Wifrida Soik adalah korban trafficking  yag baru berusia 17 tahun. Selain itu, baik Pemprov NTT maupun Pemkab Belu, mengupayakan agar mempertemukan Wilfrida dengan kedua orangtua atau keluarganya. Sebab diduga, Wilfrida mengalami gangguan secara psikis dan mental. Sehingga perlu pendampingan dan penguatan dalam menghadapi kasus yang didakwakan kepadanya.

Berdasarkan keterangan keluarga korban, surat baptis yang dikeluarkan gereja katolik Paroki Roh Kudus Kolo Ulun, Fatu Rika, Kecamatan Raimanuk, Belu, menyebutkan Wilfrida dilahirkan 12  Oktober 1993. Itulah sebabnya, pemerintah wajib bertanggung jawab terhadap lolosnya Wilfrida ke Malaysia dengan paspor resmi  dengan identitas Wilfrida yang dipalsukan.

Lagi pula, pengiriman Wilfrida yang dilakukan saat moratorium dilakukan diberlakukan. Lery juga meminta Kapolri agar segera mengambil tidakan hukum terhadap Agensi Pekerjaan Master.  Untuk itu, perlu dilakukan koordinasi dengan pihak Kepolisian Malaysia dengan sangkaan perdagangan orang (trafficking) dan penyiksaan berat serta menyelidiki sindikat yang memberangkatkan Walfrida Soik ke Malaysia, mulai dari Belu (NTT) maupun meloloskan meloloskan keberangkatannya ke Malaysia.

Selain itu, pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi didesak untuk segera membekukan dan mencabut ijin operasional Agensi Pekerjaan Master  dan PJTKI yang  melanggar perintah Moratorium TKI Indonesia-Malaysia. Pemerintah Indonesia juga diminta untuk mengusahakan rekonstruksi kasus pembunuhan Puan Yeap yang disangkakan pada walfrida Soik serta sekaligus memperjuangkan hak-hak korban trafficking lainnya. Walfrida Soik, wanita yang sedang mengalami gangguan jiwa/mental, merupakan korban perdagangan orang (trafficking) yang dilakukan oleh Agensi Pekerjaan AP Master/ Lenny Enterprise.

 Korban dibawa Agensi Pekerjaan Master dari Belu ke Malaysia, ketika Indonesia sedang melakukan moratorium pembantu rumah tangga ke Malaysia sehingga belum diperbolehkan pengiriman TKI/TKW. Secara terpisah, Wakil Bupati Belu Ludovikus Taolin mengakui, pihaknya telah mengetahui kasus yang dihadapi salah satu warganya. Untuk itu, Pemkab Belu terus berkoordinasi dengan pihak KBRI di Mlaysia, Pemprov NTT dan Kementerian Luar Negeri untuk membantu memperjuangkan nasib Wilfrida Soik Mau.


Selain itu, segera dilakukan penyelidikan terhadap dugaan trafficking yang dialami Wilfrida Soik Mau ke Malaysia. Diharapkan, masyarakat melaporkan praktik trafficking yang terjadi di sekitarnya, sekaligus melapor ke kepolisian agar para pelaku trafficking dapat diproses sesuai hokum yang berlaku. Pemkab Belu sepenuhnya memberi dukungan dan perlindungan kepada setiap warga yang melaporkan praktik trafficking terhadap Wilfrida Soik Mau dan korban lainnya.

 Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi NTT yang kini selaku Penjabat Bupati Flores Timur Muhammad S Wongso, tidak menjawab panggilan telepon, meskipun beberapa kali dihubungi dan terdengar nada masuk. Sementara itu, pelaksana tugas Kabid Humas Polda NTT Kompol Antonia Pah mengatakan, pihaknya belum bisa memberikan penjelasan seputar kasus Wilfrida Soik. Ia meminta waktu untuk mempelajari kasusnya dan menghubungi sejumlah atasannya. [

[New comment] Wisdom for the Journey

nagarajan v commented: "Really worth reading to motivate inner self confidence at times of depression" ...